MOTTORumah Sakit Bhakti Asih Brebes. Berikut merupakan data Biaya Rawat Inap RS Bhakti Asih Brebes, data ini didapat dari situs resmi asuransi sinarmas (sinarmas.co.id). Informasi ini dilihat dan diupdate per tanggal 14 Juni 2022 jadi datanya sangat valid. Namun Anda akan lebih bijak apabila tetap konfirmasi ke pihak RS kembali.
Solo - Perjuangan wanita asal Desa Kertabesuki, Kecamatan Wanasari, Brebes, demi sang suami layak diacungi jempol. Betapa tidak, wanita bernama Aan Diniyati 40 dua kali sepekan mendorong kursi roda sejauh 10 kilometer demi suaminya, Nurohman 56 bisa menjalani cuci darah di rumah lebih mencengangkan, aktivitas ini sudah dijalani Aan sejak 2018 lalu. Wanita ini selalu mengantar sendiri Nurohman untuk berobat ke RS Bhakti tempuh dari rumah ke rumah sakit pun lumayan jauh, sekitar 5 km. Sehingga dalam sekali berobat dia harus jalan 10 km pulang pergi. Aan Diniyati mengaku, dirinya harus mendorong sendiri kursi roda karena tidak memiliki biaya untuk sewa ambulans. Terlebih dalam satu minggu harus dua kali bolak-balik ke rumah sakit, tentu akan memerlukan banyak biaya."Alasannya karena tidak ada ongkos buat bayar sewa ambulans. Kan harus beli bensin sama bayar sopir. Jadi jalan kaki saja sambil dorong suami ke Rumah Sakit Bhakti Asih," ungkap Aan Diniyati kepada detikJateng, Sabtu 10/6/2023.Apapun cuacanya, kala tiba waktu cuci darah, Aan harus mengantarnya. Bahkan saat musim hujan pun, wanita satu anak ini tetap mendorong kursi roda suami untuk berobat."Hujan tetap kalau memang sudah waktunya cuci darah. Pakai mantel plastik jas hujan biar tidak basah," ungkap ini, Aan masih sanggup untuk mengantar suami dari rumah ke rumah sakit pulang pergi. Dengan teguh, wanita itu berucap setia pada suaminya."Selama saya masih sehat, Insyaallah bisa terus mengantar suami berobat," mengaku, kursi roda yang digunakan untuk membawa suami berobat merupakan hasil jerih payah sendiri. Dia rela mengamen untuk bisa membeli kursi roda buat menolong sang suami."Kalau dulu saya kerjaannya mbutik membersihkan bawang merah. Nggak cukup buat beli kursi roda, jadi saya ngamen agar bisa tercukupi buat beli kursi roda," terang mengurus suami, wanita ini mengaku, perhatian terhadap anak berkurang. Selain harus mengurus keperluan sehari hari, dia juga perlu mencari nafkah untuk alasan itu, Aan menitipkan anaknya ke salah satu panti asuhan agar bisa tetap sekolah. "Supaya bisa tetep sekolah, anak saya satu satunya saya titipkan ke panti asuhan. Alhamdulilah biaya sekolah ditanggung panti," Direktur RS Bhakti Asih, dr Khoziatun Azmi mengatakan, selama masa pengobatan semua biaya ditanggung oleh BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran PBI. Sehingga, keluarga tidak perlu mengeluarkan biaya apapun."Alhamdulillah, selama cuci darah menggunakan BPJS Kesehatan PBI. Jadi, tidak bayar," tukas Azmi. Simak Video "Ganjar Ingatkan Bahaya Hoaks Saat Hadiri Haul KH Dalhar Watucongol" [GambasVideo 20detik] aku/aku dr Budi Susilo Utomo, Sp.KJ merupakan seorang dokter spesialis kedokteran jiwa. Saat ini beliau berpraktik di RS Bhakti Asih Brebes di Brebes, RSU Islam Harapan Anda di Tegal. Disclaimer. Informasi dan foto disadur dari berbagai sumber, termasuk namun tidak terbatas pada informasi langsung dari fasilitas kesehatan dan/atau dokter terkait Brebes - Seorang wanita di Desa Kertabesuki, Kecamatan Wanasari, Brebes, terpaksa berjalan kaki dua kali sepekan mendorong kursi roda suaminya sejauh 10 kilometer. Alasannya, keluarga ini tidak memiliki biaya sewa ambulans untuk mengantar suami mendorong kursi roda ini dilakukan rutin oleh Aan Diniyati 40. Wanita ini mengantar sendiri Nurohman 56, suaminya, untuk berobat ke RS Bhakti tempuh dari rumah ke rumah sakit pun lumayan jauh, sekitar 5 km. Sehingga dalam sekali berobat dia harus jalan 10 km pulang pergi. Aan Diniyati mengaku, dirinya harus mendorong sendiri kursi roda karena tidak memiliki biaya untuk sewa ambulans. Terlebih dalam satu minggu harus dua kali bolak balik ke rumah sakit, tentu akan memerlukan banyak biaya."Alasannya karena tidak ada ongkos buat bayar sewa ambulans. Kan harus beli bensin sama bayar sopir. Jadi jalan kaki saja sambil dorong suami ke Rumah Sakit Bhakti Asih," ungkap Aan Diniyati kepada detikJateng, Sabtu 10/6/2023.Dia mengaku, kursi roda yang digunakan untuk membawa suami berobat merupakan hasil jerih payah sendiri. Dia rela mengamen untuk bisa membeli kursi roda buat menolong sang suami."Kalau dulu saya kerjaannya mbutik membersihkan bawang merah. Nggak cukup buat beli kursi roda, jadi saya ngamen agar bisa tercukupi buat beli kursi roda," terang mengurus suami, wanita ini mengaku, perhatian terhadap anak berkurang. Selain harus mengurus keperluan sehari hari, dia juga perlu mencari nafkah untuk Direktur RS Bhakti Asih, dr Khoziatun Azmi mengatakan, selama masa pengobatan semua biaya ditanggung oleh BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran PBI. Sehingga, keluarga tidak perlu mengeluarkan biaya apapun."Alhamdulillah, selama cuci darah menggunakan BPJS Kesehatan PBI. Jadi, tidak bayar," tukas Azmi. Simak Video "Ganjar Ingatkan Bahaya Hoaks Saat Hadiri Haul KH Dalhar Watucongol" [GambasVideo 20detik] aku/aplRUMAH SAKIT BHAKTI ASIH JATIBARANG A. SEJARAH RUMAH SAKIT BHAKTI ASIH JATIBARANG Rumah Sakit Bhakti Asih Jatibarang Kab. Brebes merupakan cabang dari Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes dan rumah sakit umum swasta di Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes yang merupakan suatu lembaga pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, yang pada awalnya dikelola oleh “Yayasan Bhakti Asih” dan kemudian menjadi “PT. Bhakti Asih”. Berawal dari gagasan yang muncul di tahun 1996 dengan melibatkan 8 delapan orang dokter yang berdinas di Kabupaten Brebes yaitu dr. H. M. Budi Susatya, dr. H. Bambang Winarto, dr. H. Djoko Sarkoro, dr. H. Susilo Kuswoyo, dr. H. Noor Fauzan, dr. H. Sigit H. Erawan, dr. Kusno, dr. Soejono dan bersepakat untuk mendirikan Rumah Sakit Bhakti Asih yang ke 2 dua, yang kemudian diberi nama “Rumah Sakit Bhakti Asih Jatibarang Brebes”. Rumah Sakit Bhakti Asih Jatibarang berlokasi di Jalan Raya Jatibarang Timur, Jatibarang Lor, Kec. Jatibarang, Kab. Brebes. Rumah Sakit Bhakti Asih Jatibarang dengan luas lahan m2 dan luas bangunan m2 memiliki kapasitas tempat tidur pasien sebanyak 50 bed serta memiliki 2 dua Gedung dan masing-masing gedung memiliki 3 lantai. Dengan rincian untuk gedung pertama atau gedung A terdiri dari 3 lantai, Lantai ke 1 untuk Radiologi, Laboratorium, Ruang Isolasi IGD, Instalasi IGD, Ruang Resusitasi IGD, Poliklinik, Ruang Rekam Medik, Informasi Pendaftaran, Keuangan, Instalasi Farmasi dan ATM Canter. Lantai ke 2 area perawatan pasien kebidanan dan bayi, Ruang OK. Dan Lantai 3 gedung A Ruang Perawatan Rawat Inap Kelas 2 dan VIP, Ruang ICU dan NICU. Sedangkan untuk Gedung B terdiri dari 3 lantai, Lantai ke 1 untuk area Perkantoran, Ruang Aula, Server, Ruang Supir, Ruang Jenazah, Ruang instalasi Gizi, area Apotek Gudang, Gas Medik, Ruang Instalansi Laundry. Lantai ke 2 sebagai area Ruang Perawatan Rawat Inap Kelas 1, 2, 3, dan Lantai 3 digunakan sebagai area Ruang Perawatan Rawat Inap Kelas 1 dan 2 B. LOGO RUMAH SAKIT BHAKTI ASIH JATIBARANG – BREBES Logo Rumah Sakit Bhakti Asih Jaribarang disamakan seperti Logo Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes yaitu berbentuk bunga matahari dengan 8 delapan kelopak yang berwarna kuning dan di dalamnya terdapat tanda palang/ kesehatan dengan dasar warna hijau serta tulisan Rumah Sakit Bhakti Asih dan tanda bintang 5 lima sudut yang berwarna hitam. Arti dari Logo Delapan 8 kelopak menandakan Rumah Sakit Bhakti Asih didirikan oleh 8 delapan dokter dan warna kuning yang melambangkan semangat para dokter pendiri; Tanda palang merupakan simbol rumah sakit/ kesehatan dengan warna dasar hijau yang melambangkan kesehatan/ medis; Tanda bintang merupakan simbol kualitas. Dengan demikian logo Rumah Sakit Bhakti Asih Jatibarang Brebes menggambarkan semangat 8 delapan orang dokter pendiri untuk mendirikan rumah sakit yang berkualitas sehingga mampu menjadi Rumah Sakit Pilihan Masyarakat dan Rujukan Bagi Penyelenggara Pelayanan Kesehatan. C. DATA UMUM Nama RSU RS. Bhakti Asih Jatibarang Brebes No. Izin Operasional Status Swasta Kelas RSU Tipe D Alamat Jl. Raya Jatibarang Timur, Jatibarang Lor, Kec. Jatibarang – Kab. Brebes 52261 Jumlah TT 50 TT Luas Lahan m2 Luas Bangunan m2 Pemilik PT. Bhakti Asih MOTTO RS. BHAKTI ASIH JATIBARANG “Melayani dengan Kasih Sayang dan Setulus Hati” VISI RS. BHAKTI ASIH JATIBARANG “Menjadi Rumah Sakit Pilihan Masyarakat dan Rujukan Bagi Penyelenggara Pelayanan Kesehatan Khususnya di Kecamatan Jatibarang – Brebes”. MISI RS. BHAKTI ASIH JATIBARANG “Meningkatkan Mutu Pelayanan, Keselamatan Pasien dan Pekerja serta Ramah Lingkungan.”
NoSurat: CONSIDER ALTERS SKILL, WHEREAS, HEARTS. Pengirim: a.n General Manager Light Rail Transit Sumatera Selatan: Tgl Surat: 00/00/0000: Diterima Brebes - Aan Diniyati 40, warga Desa Kertabesuki, Wanasari, Brebes, harus mendorong kursi roda sejauh 10 kilometer demi mengantar suami ke rumah sakit, dua kali sepekan. Tak jarang, Aan rela menembus hujan deras demi mengantar suami Aan Diniyati, divonis gagal ginjal sejak 5 tahun silam. Sejak itu lah, Nurohman 56, suami Aan rutin menjalani cuci darah di RS Bhakti darah ini dilakukan rutin dua kali dalam satu pekan. Setiap kali cuci darah, Aan mengantar sendiri suaminya itu dengan berjalan kaki dorong kursi roda. Apapun cuacanya, kala tiba waktu cuci darah, Aan harus mengantarnya. Bahkan saat musim hujan pun, wanita satu anak ini tetap mendorong kursi roda suami untuk berobat."Hujan tetap kalau memang sudah waktunya cuci darah. Pakai mantel plastik jas hujan biar tidak basah," ungkap Aan, Sabtu 10/6/2023.Sejauh ini, Aan masih sanggup untuk mengantar suami dari rumah ke rumah sakit pulang pergi. Padahal, jarak antara rumah dan rumah sakit lumayan jauh, yakni 5 km. Sehingga setiap berobat, Aan total berjalan sejauh 10 kilometer,"Selama saya masih sehat, Insyaallah bisa terus mengantar suami berobat," mengaku, terpaksa jalan kaki dorong kursi roda 10 km pulang pergi karena tidak memiliki biaya sewa ambulans. Terlebih dalam satu minggu harus dua kali bolak balik ke rumah sakit, tentu akan memerlukan banyak biaya."Alasannya karena tidak ada ongkos buat bayar sewa ambulans. Kan harus beli bensin sama bayar sopir. Jadi jalan kaki saja sambil dorong suami ke Rumah Sakit Bhakti Asih," kata Aan. Simak Video "LPSK Tolak Permohonan Perlindungan Bripka Andry Serahkan Diri Dulu" [GambasVideo 20detik] aku/akuProfilRumah Sakit. RSU Bhakti Asih adalah Rumah Sakit yang berlokasi di Karang Tengah, Tangerang. Fasilitas yang tersedia di RSU Bhakti Asih antara lain, rawat inap, hemodialisa, farmasi, serta penunjang medis lainnya. RSU Bhakti Asih ini memiliki jam operasional selama 24 jam pada hari Senin sampai dengan hari Minggu.GXH3Hr.